Sabtu, 09 April 2016

PERILAKU KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SIKAP KEAGAMAAN (SYIRIK, ATHEIS dan NIFAQ)

PERILAKU KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SIKAP KEAGAMAAN (SYIRIK, ATHEIS dan NIFAQ)
MAKALAH
DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH ILMU TAUHID
DOSEN PENGAMPU : Drs. Soeparyo, M.Ag


Disusun Oleh :
Nihayatus Sholihah                (1503056072)
Andrik Noor Hanafi             (1503056080)
Dwi Noviyanti                        (1503056096)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Tauhid yang diampu oleh Drs. Soeparyo, M. Ag
Makalah ini secara umum berisikan mengenai Perilaku Kehidupan Manusia Dalam Sikap Keagamaan (Syirik, Atheis dan Nifaq) , sehingga diharapkan makalah ini memiliki manfaat bagi pembacanya. Didalam menyusun makalah ini, kami selaku penyusun makalah memiliki banyak kekurangan sehingga makalah ini tidak sepenuhnya sempurna. Kami juga mengalami banyak kesulitan dalam menyusun makalah ini dikarenakan referensi yang kami baca kurang meluas. Namun pada kesempatan kali ini kami ingin berterima kasih kepada :
1.      Bapak Soeparyo yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2.      Rekan-rekan dari kelompok kami yang telah memberikan partisipasi beserta seluruh kemampuannya sehingga makalah tersusun sesuai dengan apa yang kami harapkan.
Akhirnya, semoga Yang Maha Kuasa berkenan memberikan balasan yang layak kepada semuanya, serta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Kami juga menerima saran dan kritik yang membangun.

                                                            Semarang,30 September 2015

                                                                                   




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa syirik adalah lawan dari tauhid, keduanya tidak akan bersatu. Sebagaimana kekufuran adalah lawan dari iman, keduanya saling bertentangan. Setiap muslim juga pasti mengetahui bahwa syirik merupakan dosa yang paling besar dan hukumnya adalah haram, sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang artinya: ”Abdullah bin Mas’ud r.a berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah,”Dosa apakah yang paling besar disisi Allah?”,Beliau saw bersabda,” Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia megaku sebagai atheisme. Pada kebudayaan barat, atheisme sering diasumsikan sebagai tidak beragama. Atheisme pertama kali digunakan untuk merujuk pada kepercayaan tersendiri pada akhir abad ke-18 di Eropa, utamanya merujuk pada kepercayaan pada Tuhan monoteis. Pada abad ke-20 globalisasi memperluas definisi istilah ini untuk merujuk pada ketidakpercayaan pada semua Tuhan.

Sering kita dengar istilah munafiq, munafiq adalah sebutan untuk orang yang berbuat nifaq. Dalam hal ini orang munafiq berbeda dengan orang kafir, jika orang kafir mereka nyata-nyata menentang ajaran islam. Tetapi orang munafiq sulit dideteksi, orang munafiq bagaikan musuh didalam selimut, di depan orang yang taat dia menampakkan keimanannya dan di depan seorang muslim yang sholeh dia menampakkan amal ibadahnya yang tampak tekun dan rajin. Bila seorang diri dia kembali menjadi ingkar.[1]
Maka dari itu perlu kita ketahui arti dan makna syirik, atheis dan nifaq serta dampak buruk dari hal tersebut sehingga kita dapat menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari.

B.   Rumusan Masalah
Didalam pembuatan makalah, ini akan dipaparkan beberapa susunan masalah diantaranya sebagai berikut :
1.      Apa arti dan makna Syirik, Atheis dan Nifaq?
2.      Apa saja akibat/dampak perbuatan Syirik, Atheis dan Nifaq?
3.      Bagaimana cara agar kita terhindar dari hal-hal yang mengarah kepada perbuatan Syirik, Atheis dan Nifaq?















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Arti dan Makna Syirik, Atheis dan Nifaq
*      Arti dan Makna Syirik
Syirik berasal dari kata Syarika – yasyraku – syarikan artinya bercampur, bergabung atau mempersekutukan Allah. Menurut istilah, Syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.[2] Sedangkan orang yang melakukan perbuatan syirik ini disebut Musyrik dan balasan mereka adalah masuk neraka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali ‘Imran ayat 151
Artinya:
 “Akan Kami masukkan rasa takut kedalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang dzolim”.(QS Ali ‘Imran/3:151)
Sebenarnya segala sesuatu yang kita anggap belum sempurna dari yang sudah diciptakan oleh Allah bisa membawa kita terjebak dalam perilaku syirik. Misalnya: menganggap Al-Qur’an masih belum sempurna dan ketinggalan zaman, mengganggap Muhammad bukan Nabi dan Rasul, menjauhi sunah nabi karena menganggap ada nabi setelah beliau.[3]
Pada umumnya, perbuatan syirik dapat berbentuk materi dan immateri. Secara materi perbuatan syirik mengambil kepercayaan atas benda-benda disekitar, misalnya patung, pohon, cincin, keris, batu, dan sebagainya. Manusia menjadi percaya kepada materi tersebut dengan keyakinan dapat memberi kebahagiaan di dunia. Adapun syirik secara immateri dapat berwujud riya’ yaitu berbuat baik bukan dilandasi karena Allah melainkan mendambakan pujian dari orang lain.
*      Arti dan Makna Atheis
Atheisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan ataupun dewa-dewi, atau penolakan terhadap theisme.
Istilah atheisme berasal dari bahasa yunani yaitu “atheos” yang berarti “ tak bertuhan”. Jadi atheis yaitu ketidakpercayaan pada keberadaan Tuhan. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia megaku sebagai atheisme. Pada kebudayaan barat, atheisme sering diasumsikan sebagai tidak beragama.
Atheisme pertama kali digunakan untuk merujuk pada kepercayaan tersendiri pada akhir abad ke-18 di Eropa, utamanya merujuk pada kepercayaan pada Tuhan monoteis. Pada abad ke-20 globalisasi memperluas definisi istilah ini untuk merujuk pada ketidakpercayaan pada semua Tuhan.
Keyakinan atheis ini dianut sebagian kelompok manusia yang menganut aliran materialisme, yang tidak beriman terhadap sesuatu yang berada dibalik sesuatu yang nyata. Mereka mengatakan “tidak ada Tuhan dan kehidupan ini hanya sebatas materi belaka, mereka mengingkari bahwa alam ini ada yang menciptakan dan manusia memiliki ruh. Mereka juga mengatakan tidak benar jika dikatakan bahwa Allah yang menciptakan manusia, justru sebaliknya manusialah yang menciptaka eksistensi Tuhan. Artinya eksistensi Tuhan hanyalah berasal dari buah pikir manusia. Kelompok ini dalam Al-Quran disebut kelompok dahriyyun.(Q.S. Aljatsiyah:24)
*      Arti dan Makna Nifaq
Nifaq atau kemunafiqan berasal dari bahasa arab naafiqaa’ yang berarti salah satu liang binatang yarbu’ yaitu hewan semacam tikus yang memiliki lebih dari satu liang sehingga tatkala dia di kejar melalui satu liang akan lari menuju liang yang lain. Secara bahasa, kata nifaq berarti pura-pura agamanya, lubang tikus dipadang pasir yang susah ditebak tembusannya.[4]
Secara istilah, berarti sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang memiliki sifat nifaq disebut munafiq.
Hal ini juga disampaikan oleh Allah dalam surat QS. At-Taubah: 67:

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ              فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
                                                                                                       
Artinya: Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itu adalah orang-orang yang fasik.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ciri-ciri munafiq ada tiga macam. Sabda beliau sebagai berikut Artinya: “tanda-tanda munafiq ada tiga macam Apabila bicara mereka berdusta, apabila berjanji mereka ingkar, apabila dipercaya mereka khianat”. (HR. Al-Bukhari)
Adapun gambaran sikap nifaq yang tampak pada kehidupan sehari-hari orang munafiq diantaranya:
Ø  Jika dipercaya berkhianat, Suka ingkar janji
Ø   Jika berbicara suka dusta, Mudah mengucapkan sumpah palsu
Ø  Suka menyombongkan diri, Suka memamerkan amalannya
Ø  Kikir (Bakhil), Berhati dengki, Enggan bertaubat
Ø  Suka melihat kemunkaran dan mencegah ma’ruf
Ø  Malas melaksanakan ibadah, dzikir dan mengabaikan sholat
Ø  Mengutamakan kebaikan dzahir, meremehkan Al- Qur’an dan Hadits
B.     Dampak Perbuatan Syirik, Atheis dan Nifaq
*      Dampak/ Akibat yang Ditimbulkan dari Perbuatan Syirik
1).  Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya.[5]
Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya.[6] Dan ada pula yang menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”. (Al-Hajj:20-21)
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (Al-Hajj: 31)

2). Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras.  Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta . Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).

3). Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat
Syirik mengajarkan kepada para pelakunya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah.

Adapun dilihat dari macamnya, akibat yang ditimbulkan dari perbuatan syirik dapat kita bagi dalam  Syirik Ashghar dan Syirik Akbar.
1.      Syirik Ashghar
a.       Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar. Dari Abu Hurairah radiallahuanhu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku tidak butuh sekutu- sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatuamalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku,maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
b.      Mendapat kemurkaan dari Allah swt dengan kecelakaan dalam kehidupan bagi pelakunya.
c.      Walaupun dalam kategori syirik kecil tetapi tetap termasuk dosa besar, hanya saja masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertaubat.

2. Syirik Akbar
a. Kedzaliman terbesar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).
b.      Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az- Zumar: 65).
c.       Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
d.      Pelakunya diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).
e.      Kekal di dalam neraka.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al- Bayyinah: 6).
i.  Jauh dari petunjuk Allah sesuai Firman Allah dalam QS. Al-Hajj: 31
*      Dampak/ Akibat yang Ditimbulkan dari Perbuatan Atheis
Christoper Scheitle, salah seorang peneliti dari Universitas Penn State di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa atheisme atau hilangnya kepercayaan seseorang terhadap Tuhan membuat tingkat kesehatanya memburuk dan membuat ritme kehidupanya sehari-hari tidak teratur. Menurut penelitian ini juga kepercayaan terhadap Tuhan memiliki peran penting dalam mengendalikan emosi dan kebutuhan batin seseorang, bila kepercayaan ini hilang maka secara bersamaan akan hilang pula pengendali emosi spiritualnya yang berdampak pula pada kondisi fisik dan kesehatan seseorang tersebut. Bukan hanya buruk bagi kesehatan fisik, ketidakpercayaan kepada Tuhan juga membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial seseorang ditengah masyarakat.[7]

*      Dampak/ Akibat yang Ditimbulkan dari Perbuatan Nifaq
Nifaq seperti kita kemukakan di depan adalah sifat yang sangat berbahaya, baik dunia maupun akhirat. Bahaya nifaq di dunia kembali kepada pelaku dan orang lain, dan di antara bahaya itu adalah :
1.      Kerusakan di muka bumi, ini adalah inti dari bahaya yang ditimbulkan oleh seorang munafiq, jadi nifaq dapat mengakibatkan segala kerusakan bagaimanapun bentuknya, Allah berfirman :”Ingatlah sesungguhnya mereka itu adalah perusak, akan tetapi mereka tidak merasa.” (QS.Al-Baqoroh : 12)
2.      Tersebarnya fitnah, ini termasuk salah satu bentuk kerusakan yang timbul akibat sifat nifaq, Allah berfirman :”Andaikan mereka ikut keluar bersama kalian (untuk berjihad), niscaya tidak akan bermanfaat bagi kalian selain hanya akan menambah kerusakan, dan niscaya mereka akan sebarkan fitnah untuk memecah belah kalian.” (QS.Al-Taubah : 47)
3.      Perpecahan di antara umat Islam, dan ini adalah salah satubentuk kerusakan yang sangat besar bagi umat Islam, bukan hanya sekarang dengan munculnya banyak orang yang mengatasnamakan Islam yang memberikan pengaruh hebat di dunia internasional, padahal Islam terbebas darinya, akan tetapi sejak zaman Rasulullah saw, kaum munafiq selalu mencari celah untuk mengadu domba dan memecah belah umat. Allah swt berfirman :”Dan orang-orang yang membangun masjid untuk membahayakan, serta keingkaran, dan dengan tujuan memecah belah antara orang-orang yang beriman…” (QS.Al-Taubah : 107).
4.Tercela dalam pandangan Allah SWT dan sesama manusia       sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
5. Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya sendiri.
6. Tidak disenangi dalam pergaulan hidup sehari –hari
7.  Mempersempit jalan untuk memperoleh rezeki karena orang lain tidak mempercayai lagi.
8.  Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan   persahabatan yang telah terjalin baik.
Dikarenakan buruknya sifat ini, maka Allah telah menyiapkanbagi para pelaku nifaq, atau orang munafiq dengan balasan yang setimpal , perintah untuk memerangi dan sikap tegas (keras) terhadap mereka, dan akhirnya dalam kerak neraka Jahannamlah tempat mereka, Allah berfirman :”Wahai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan munafiq, dan ber sikap kasarlah (tegas) terhadap mereka !” (QS.At-Taubah : 73)

Inilah beberapa bahaya yang timbul akibat nifaq, semoga Allah melindungi kita darinya yang mana nifaq hanya akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.

C.    Menghindari Perbuatan Syirik, Atheis dan Nifaq
*      Cara Menghindari Perbuatan Syirik
Perbuatan syirik merupakan perbuatan yang sangat dimurkai Allah dan tidak terampuni. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan melindungi diri dari sikap syirik dengan cara-cara berikut.
1.      Memohon perlindungan kepada Allah swt dari godaan iblis dan setan yang terkutuk dengan membaca ta’aawudz. (QS Fussilat: 36, QS Al-Mu’minun: 97-98 dan QS Al-A’raf:200-201).
2.      Mempelajari akidah yang benar sesuai Al-Qur’an dan Hadits (QS Ali ’Imran:79).
3.      Memahami akibat-akibat melakukan perbuatan syirik, menghindari segala hal yang mendekati syirik misal datang kedukun, para normal atau siapa saja yang mengaku orang pintar untuk meminta petunjuk/ pertolongan.
4.      Rajin melaksanakan sholat sunah, memohon ampun, berdzikir dan bersedekah sesua dengan petunjuk Allah swt. (QS An-Nisa’:36 dan QS Al-Baqarah:95).[8]

*      Cara Menghindari Perbuatan Atheis
1.      Mempercayai dan meyakini bahwa Allah itu ada
2.      Memperdalam ilmu agama kita, misalnya dengan sering mengikuti pengajian, mendengarkan khutbah, dll
3.      mengkaji lebih dalam mengenai islam
4.      bergaul dengan orang-orang yang paham agama


*      Cara Menghindari Perbuatan Nifaq
1.      Meningkatkan aman dan taqwa kepada Allah SWT
2.      Kita harus menyadari bahwa sifat munafik termasuk perbuatan tercela dan pasti akan merugikan orang lain
3.      Meakukan segala perbuatan dengan ikhas dan semata-mata karena Allah
4.      Membiaskan diri untuk bersiaturahmi dengan orang lain
















BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun ketiganya memiliki arti berbeda.  Syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, atheis yaitu ketidakpercayaan pada keberadaan Tuhan, dan nifaq berarti sikap yang tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Namun ketiganya merupakan sikap yang dibenci Allah serta menyimpang dari tauhid. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai sifat, hati, ucapan, dan perbuatan kita sadar maupun tanpa sadar menuju pada sikap tersebut. Karena banyak bahaya yang timbul akibat syirik, atheis dan nifaq, semoga Allah melindungi kita darinya yang mana ketiga sikap tersebut akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.

2.      Kritik dan saran:
Dalam penyusunan makalah ini, kami masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi.

















Daftar Pustaka
Khalilah Marhiyanto.Muslim yang Terjebak Kemunafiqan.(Surabaya:JAWARA 2000)
Margiono.Akidah Akhlak.(Bogor:Yudisthira 2008).
 http:/education.indexarticle.com/2010
Anwar Sanusi..Jalan Kebahagiaan.(Jakarta:Gema Insani 2006)
Sholeh bin Fauzan.Kitab Tauhid 3.(Jakarta:Darul Haq 1999).



[1] Khalilah Marhiyanto.Muslim yang Terjebak Kemunafiqan.(Surabaya:JAWARA 2000). Hlm 9
[2] Margiono.Akidah Akhlak.(Bogor:Yudisthira 2008). Hlm 33
[3] Anwar Sanusi..Jalan Kebahagiaan.(Jakarta:Gema Insani 2006). Hlm 121
[4]Sholeh bin Fauzan.Kitab Tauhid 3.(Jakarta:Darul Haq 1999). Hlm10
[5] Anwar Sanusi..Jalan Kebahagiaan.(Jakarta:Gema Insani 2006). Hlm 120
[6] Anwar Sanusi..Jalan Kebahagiaan.(Jakarta:Gema Insani 2006). Hlm 123
[7] http:/education.indexarticle.com/2010
[8] Margiono.Akidah Akhlak.(Bogor:Yudisthira 2008). Hlm 38,39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar