Sabtu, 09 April 2016

RUKUN IMAN dan HIKMAHNYA

RUKUN IMAN dan HIKMAHNYA
Makalah
Dipresentasikan dalam mata kuliah
Ilmu Tauhid
Yang di ampu oleh :
Drs. Soeparyo, M.Ag


logo uin



Oleh :
1.      M. Lutfi Hakim               ( 1503056095 )
2.      Fajriati Nurul Fauziah    ( 1503056071 )
3.      Novi Aunia                       ( 1503056089 )




PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG

KATA PENGANTAR
Sesungguhnya hanya bagi allah segala puji. Kita memuji dan memohon pertolongan, petunjuk dan ampunan-Nya serta memohon lindungan-Nya dari segala keburukan diri dan perbuatan kita. Bagi siapa saja yang di beri petunjuk oleh allah niscaya tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang di sesatkan-Nya niscaya anda tidak menemukan pelindung dan pemberi petunjuk untuknya.
Bismillahirrohmanirrohim.,dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Rukun Iman dan Hikmahnya, guna memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Tauhid. Terimakasih sebesar besar nya kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr.Soeparyo, M.Ag yang telah membimbing dan mengarahkan hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhirnya, segala puji hanya bagi Allah. Kami berharap epada Allah semoga amalan ini di terima di sisiNya sebagai buah keikhlasan kita hanya untuk-Nya yang Mahamulia. Semoga menjadikan pahala dalam timbangan amal kebaikan kita serta menjadikannya sebagai pusaka pada hari kiamat nanti, yang akan melindungi kita semua dari azab neraka jahannam. Semoga Allah melindungi kita darinya. Amin.
Saudaramu,

Penulis









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu tauhid membahas ajaran dasar dari agama  islam. Karena itu setiap orang muslim wajib menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam melalui ilmu tersebut.
Sebagai salah satu syarat beragama adalah berkeyakinan, atau biasa disebut dengan iman. Keyakinan atau iman dapat muncul dari pengetahuan atau ilmu tentang hal tersebut. Iman adalh memantapkan akal  pikiran dia samping memantapkan hati bag seseorang yang percaya padaNya, dengan mempertahankan kepercayaan tersebut dan berusaha menghilangkan berbagai keraguan  yang masih melekat atau sengaja di lekatkan oleh lawan lawan kepercayaan itu. Keyakinan itu adalah adala enam landasan asas dalam islam yang sering kita sebut dengan rukun iman.
Rukun iman adalah suatu keyakinan yang di ucapkan dengan sepenuh hati bahwa di dalam agama islam ada landasan kepercayaan yang wajib di yakini oleh setiap muslim. Selain itu, rukum iman merupakan rumusan aqidah slam yang mampu mejelaskan masalah masalah terbesar dalam kehidupanmanusia. Keenam rukun iman ini saling terkait membentukmata rantai dan bingkai paradigma yang jelas untuk menjawab  tuntutan kebutuha dasar manusia.
B.     Rumusan Masalah
Apa makna rukun iman?
Apa hikmah dari rukun iman?






BAB II
PEMBAHASAN
Iman terdapat didalam hati. Oleh sebab itu, seorang mukmin tidak hanya bersyahadatain dan mengamalkan semua rukun islam, tapi hatinya ikut melaksanakannya. Dengan demikian maka tingkat mukmin lebih tinggi dari muslim. Semua peraturan ilmu dalam Al Qur’an  pada umumnya diturunkan atas mukmin bukan muslim.[1]
Dalam surat Al Anfaal (2-4) di sebutkan bahwa :
“ Yang dinamakan orang Mukmin hanyalah mereka yang bila diingatkan kepada Allah, hati mereka jadi gemetar, bila di bacakan kepada mereka ayat-ayat KAMI bertambah iman mereka, mereka bertawakal kepada tuhan mereka, mereka yang senantiasa mengerjakan salat, dan sebagian yang telah KAMI rizkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. Mereka orang-orang mukmin sebenarnya. Mereka mendapaat kedudukan lebih tinggi beberapa derajat di hadirat Tuhan mereka, mendapat ampunan dan rizki yang mulia.” 
Iman adalah engkau (1) beriman kepada Allah (2) Malaikat malaikat-Nya (3) Kitab kitab-Nya (4) Rasul rasul-Nya (5) Hari akhir serta (6) beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk.[2]
Keenam prinsip keimanan tersebut adalah rukun iman, maka tidak sempurna iman seseorang kecuali apabila ia mengimani seluruhnya menurut cara yang benar, yang di tunjukkan oleh Al Qur’an dan As-Sunnah,maka barang siapa yang mengingkari satu saja dari rukun iman ini, maka ia telah kafir.[3]

Di dalam surat al-Baqarah Allah berfirman  :         
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat - malaikat , kitab – kitab, nabi – nabi...” (QS. Al Baqarah : 177)
1.      Beriman kepada Allah
Artinya pembenaran / penerimaan dan berikrar dengan macam macam tauhid yang tiga, serta beri’tiqad dan beramal dengan nya, yaitu (1) Tauhid Rububiyyah, (2) Tauhid Uluhiyyah, (3) Tauhid Asma wa Shifat.[4]
Allah berfirman  :
“ Dan tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. “ (Al Baqarah 2 : 163 )


Hikmah Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah membawa seorang muslim kepada hal hal berikut :
a)      Keyakinan akan pertolongan Allah bagi mukmin.
“ Sesungguhnya Allah membela orang orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. “ ( Al Hajj 22 ; 38 )
b)      Keyakinan akan terwujudnya kehidupan yang baik.
“ Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. “ ( An Nahl 16:97 )
c)      Sikap dan perilaku tawakal
Katakanlah : “ Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang Telah ditetapkan Allah untuk kami. Dia lah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” ( At Taubah 9:51 )
d)     Keberuntungan dan kemenangan
“ Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” ( Al Baqarah 2:5 )
e)      Mendapat hidayah dan ketenangan hati
“ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ( At Taghabun 64 : 11 )

f)       Ridha Allah dan surga bagi mukmin.[5]
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Al Bayyinah 98:8 )
2.      Iman kepada Malaikat
Berarti pembenaran / penerimaan yang pasti akan ;
a.       Keberadaan malaikat sebagai makhluk Allah yang selalu taat kepadaNya.
Malaikat adalah alam ghaib, makhluk dan hamba Allah. Malaikat sama sekali tidak memiliki keistimewaan Rububiyyah dan Uluhiyyah. Allah menciptakannya dari cahaya serta memberikan ketaatan yang sempurna serta keuatan untuk melakukan ketaatan itu.[6] Dalam hadist al Bukhari dan Muslim, tentang kisah  Mi’raj Nabi SAW bahwa Allah telah memperlihatkan al Baitul Ma’mur di langit kepada Nabi SAW. Tempat itu setiap hari didatangi oleh 70.000 malaikat untuk mengerjakan shalat disana. Setiap kali mereka keluar dari tempat itu, mereka tidak kembali lagi.[7]
b.      Keberadaan malaikat yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui nama mereka.[8]
c.       Sifat-sifat malaikat, seperti sifat bentuk Jibril, sebagaimana yang pernah di lihat Nabi Muhammad SAW yang mempunai 600 sayap yang menutup ufuk.[9]
Malaikat bisa saja menjelma menjadi seorang laki-laki, seperti yang pernah terjadi pada Malaikat Jibril ketika di utus oleh Allah untuk menjumpai Maryam. Jibril menjelma menjadi seorang manusia yang sempurna.[10]
Malaikat tidak membutuhkan makan dan minum, seperti kisah Nabi Ibrahim As dengan tamu-tamu malaikatnya. Allah berfirman yang artinya :
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu ibrahim (malaikat-malaikat) yang di muliakan. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: ‘Salaman’, Ibrahim menjawab: ‘Salamun’, (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: ‘Silakan kamu makan’ Tetapi mereka tidak mau makan karena Ibrahim merasa takut keada mereka. Mereka berkata: ‘Janganlah kamu takut’ Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya (dengan) kelahiran seorang anak yang ‘alim (Ishaq).” (Adz-Dzaariyaat: 24-28)
d.      Tugas-tugas malaikat yang di perintahkan Allah yang sudah kita ketahui, seperti membaca tasbih dan beribadah kepada Allah siang malam tanpa merasa lelah.[11]
Diantara mereka ada yang mempunyai tugas-tugas tertentu, misalnya :
1)      Malaikat Jibril : Menyampaikan whyu Allah kepada para Nabi dan Rasul.
2)      Malaikat Mikail : menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
3)      Malaikat Israfil : Meniup sangkakala di hari kiamat dan di hari kebangkitan makhluk.
4)      Malaikat Maut : Mencabut nyawa seseorang.
5)      Malaikat Ridwan dan Malik : Menjaga surga dan neraka.
6)      Malaikat Rokib dan Atid : Menjaga dan  menulis semua perbuatan mausia. Setiap orang dijaga oleh dua malaikat sisi kanan dan kirinya.
7)      Malaikat Munkar dan Nakir : Menanyai mayit, yaitu apabila mayit telah dimasukkan kedalam kuburnya, maka akan datanglah kedua malaikat yang bertanya kepadanya tentang Rabbnya, agamanya dan nabinya.
8)      Malaikat yang ditugaskan meniup ruh pada janin dalam rahim, yaitu ketika janin telah mencapai usia 4 bulan didalam rahim,maka Allah mengutus malaikat untuk menuliskan rizki, ajal, amal, celaka dan bahagianya, lalu meniupkan ruh padanya.
Dalam surat Al Anbiyak ayat 26-27 Allah berfirman yang artinya :
26. “ Dan mereka berkata : ‘Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak’, Maha Suci Allah, Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang di muliakan.”
27. “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiyak 21:26-27)
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masung (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Fathir 35:1)
Hikmah Iman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada malaikat menimbulkan[12]  :
a.       Keyakinan akan kesempurnaan dan keagungan Allah.
b.      Semangat untuk beramal shalih karena banyak sekali malaikat yang juga selalu taat kepada Allah dan mengawasi serta menulis segala gerak gerik tingkah laku kita.
c.       Istiqomah dalam beramal shalih karena setiap amal di catat oleh malaikat.
d.      Sikap dan perilaku waspada akan tipu daya setan dan kehidupan dunia ketika kita ingat malaikat maut.
e.       Sikap dan perilaku syukur kepada Allah karena kita selalu dijaga oleh malaikat utusan Allah.
3.      Iman kepada Kitab-Kitab
Berarti meyakini dengan keyakinan  yang pasti bahwa Allah telah menurun kan kepada rasul-Nya Kitab-Kitab yang berisikan perintah, larangan, janji, ancaman dan apa yang dikehendaki oleh Allah terhadap makhluk-Nya, serta didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya.[13]
Iman kepada kitab juga berarti pembenaran atau penerimaan yang pasti bahwa :
a.       Allah memiliki Kitab-kitab yang diturunkan kepada para Rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia.
b.      Kitab-kitab tersebut merupakana kalamullah (firman Allah) iman kepada para Rasul yang dengan Kitab-kitab tersebut Allah berbicara kepada hamba-hambaNya.
c.       Kitab-kitab tersebut berisi kebenaran dan petunjuk bagi manusia untuk kebaikan hidup mereka di dunia dan di akhirat.[14]
Al-Kutub adalah bentuk jamak dari kata kitaab yang berarti ‘sesuatu yang ditulis’. Namun yang dimaksut disini adalah Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.[15]
Iman kepada Kitab-kitab mengandung 4 unsur[16] :
a.       Mengimani bahwa Kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan dari Allah.
b.      Mengimani kiatab-kitab yang sudah kita kenali namanya, seperti Al Qur’an di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa As, Zabur yang diturunkan kepada Nabi  Dawud As, dan Shuhuf Ibrahim As dan Musa As. Adapaun kitab-kitab yang belum kita ketahui namany kita imani secara global.
c.       Membenarkan seluruh beritanya yang benar, seperti berita-berita yang terdapatndidalam Al Qur’an, dan berita-berita kitab-kitab yang terdahulu sebelum diganti atau sebelum di selewengkan.
d.      Melaksanakan seluruh hukum yang tidak di nasakh (dihapus) serta rela dan berserah diri kepada hukum itu, baik kita memahami hikmahnya maupun tidak. Dan seluruh kitab terdahulu telah di nasakh oleh Al Qur’anul Karim.
Sebagaimana firman Allah  :
“ Dan kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumya, yaitu Kitab-kitab (yang di turunkan sebelumnya) dan sebagai ujian terhadap Kitab-kitab yang lain itu...,” (Al Maidah : 48)
Oleh karena itu, tidak di bnarkan melaksanakan hukum apapun dari hukum kitab-kitab terdahulu, kecuali yang benar dan di tetapkan oleh Al Qur’anul karim. Diantara keistimewaan Al Qur’an[17] :
a.       Berisi hukum-hukum Allah da membenarkan kitab-kitab terdahulu.
b.      Semua manuisa wajib berpegang teguh kepada Al Qur’an dan mengamalkan hukum-hukum yang ditetapkan; hal ini berbeda denga kitab-kitab sebelumnya yang hanya khusus bagi umat para rasul tertentu.
c.       Kemurnian Al Qur’an mendapat jaminan dari Allah melaui tangan Nabi, sahabat, ulama, dan umat islam yang setia. Sebagaimana firman Allah :
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’ann dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara.” ( Al Hijr 15:9)



Hikmah Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada kitab Allah menjadikan kita[18] :
a.       Mengetahui perhatian dan rahmat Allah yang di berikan kepada manusia.
b.      Mengetahui hikmah Allah dimana Dia menurunkan kepada setiap umat syariat yang cocok menurut zamannya.
c.       Bersyukur kepada Allah atas rahmat Allah yang berupa petunjuk hidup yang telah diberikan kepada kita.
Ummat islam wajib membaca AlQur’an, mempelajarinya, mentadabburkannya, memahami isinya, dan mengamalkannya. AlQur’an diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi manusia, untuk mengancam orang yang hidup agar mereka beriman kepada Allah dan Rasul Nya. Al Qur’an sebagai pembeda antara kebenaran dengan kebatilan dan Al Qur’an sebagai rahmat dan penawar bagi hati dan badan manusia.
4.      Iman kepada Rasul Allah
Berarti pembenaran bahwa:
a.       allah  mengutus setiap umat rasul yang menyerukan kepada mereka agar mereka beribadah,[19] seperti yang dijelaskan dalam alqur’an surat an-nahl ayat 36 yang artiya sebagai berikut:
“dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) beribadahlah kepada allah dan jauhilah thaghut..”

b.      rosul yang diutus adalah hamba allah yang jujur  dan bertakwa,
c.       dan apa yang disampaikan kepada umat tidak ditambah dan dikurangi.[20]
Kata “rasul” berasal dari bahasa arab jamak dari kata “ar-rusul” yang berarti orang yang diutus untuk menyampaikan sesuatu. Rasul yang dimaksud adalah orang yang diber wahyu untuk disampaikan pada umat.[21]
 Para rasul yang diutus adalah manusia biasa yang tidak mempunyai keistimewaan rububiyyah dan ulluhiyyah.[22] Para rosul juga memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti, sakit, mati, membutuhkan makan dan minum, dan lain sebagainya. Sebagai mana difirmankan oleh allah dam al qur’an surat asy-syu’ara ayat 79-81.[23] Jadi seluruh nabi dan rosul, termasuk nabi isa adalah manusia biasa bukan tuhan.[24]
Rasul ada yang malaikat seperti jibril AS dan manusia seperti nabi Adam AS, nabi Ibrahim AS, nabi Muhammad SAW, dan seterusnya. Seperti yang dijelaskan allah dalam alqur’an surah al haj ayat 75
http://ahadees.com/images/quran/arabic/22_75.gif
“allah memilih malaikat jadi rasul-rasulNya dan dari manusia”
Manusia tidak mungkin bersatu dalam artian yang sesungguhnya, maka allah mengutus rasulNya agar memberikan petunjuk pada ummat, mengawasi dan membatasinya dengan peraturan-peraturan Allah.
tidak sembarang orang bisa terpilih menjadi rasul, Allah memiliki kriteria tersendiri dalam memilih utusanNya. Sifat-sifat yang harus ada pada rasul adalah sebagai berikut:
1.      sidiq atau jujur, rasul allah akan berkata jujur. Tidak mungkin mereka merubah wahyu allah.
2.      amanah artinya dapat dipercaya.
3.      Tablig artinya menyampaikan, para rasul selalu menyampaikan apa yang Allah wahyukan kepada mereka.
4.      Fatonah artinya cerdas, cerdas dalam menanggapi kejadian yang sedang ia hadapi.
Iman kepada para rosul memiliki empat unsur:
1.      mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari allah
2.      Barang siapa mengingkari risalah mereka, walaupun hanya seorang (dari mereka), maka menurut ulama dia dikatakan kafir.
Allah menyebutkan kaum nabi nuh mendustakan semua rasul, padahal mereka hanya mendustakan satu rasul saja yaitu nabi nuh as. Begitu juga ummat nasrani yang mendustakan nabi muhammad saw, dan berarti mereka juga mendustai nabi isa as. Karena nabi isa pernah menyampaikan kabar gembira dengan kedatangan nabi muhammad saw sebagai rahmat bagi semesta.yang berarti bahwa nabi muhammad akan menyelamatkan mereka dari kesesatan dan akan menunjukkan mereka jalan yang lurus.
3.      Mengimani nama-nama rasulyang sudah kita kenali, yang allah sebutkan dalam al qur’an dan as sunah yang sohih atau pun yang tidak disebutkan dalam al qur’an dan hadis.
Jumlah nabi dan rosul banyak sekali. Dalam riwayat jumlah nabi 124000 dan jumlah rosul 315. Adapun yang terkenal 25 nabi dan rosul.
Allah memberikan keutamaan sebagai rosul atas sebagian lainnya. Rasul dan nabi yang paling utama ada lima yaitu nabi nuh as, nabi ibrahim as, nabi  musa as, nabi isa as, dan nabi muhammad saw. Kelima nabi dan rasul ini disebut Ulul ‘Azmi.
Dan bagi nabi dan rosul yang tidak kita ketahui namnya, kita juga wajib mengimani secara global.
4.      Membenarkan berita-berita mereka yang sohih riwayat nya.
5.      Mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada kita.[25]
Diantara perkara yang khusus bagi para nabi dan rasul:
1.      Diberikan wahyu oleh allah ta’ala
2.      Ma’shum (terpelihara dari kesalahan)
3.      Mata mereka tidur, tapi hati mereka tidak tidur
4.      Diberikan pilihan ketika akan meninggal dunia
5.      Dimakamkan dimana ia meninggal
6.      Jasad/tubuh mereka tidak dimakan tanah
Dan lain-lainnya, wallahu a’lam.


Hikmah iman kepada rosul
Iman kepada rasul akan menimbulkan :
a.     Sadar akan rahmat allah yang diberikan pada manusia
b.    bersyukur atas rahmat yang telah allah berikan
c.     mencintai dan menghormatipada rosul
d.    bersemangat mengikuti petunjuk yan dibawa agar mendapat kebahagiaan hidup
5.      Iman kepada hari akhir
 Artinya pembenaran/penerimaan yang pasti akan kedatangan dan konsekwensinya.[26]  Iman kepada hari akhir bisa diartikan mempercayai bahwa seluruh alam semesta dan sluruh isinya pada suatu saat nanti akan mengalam kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehudupan didunia ini akan ada kehidupan yang kekal yakni di akhirat nanti. Percaya hari akhir ini merupakan masalah sam’iyyat yakni masalah yang kita percayaiberdasarkan dalil-dalil yang ada di al qur’an dan hadis.[27]
 Berikut dalil yang menjelaskan adanya hari akhir :
1.      surat al infitar ayat 1-3
http://www.fadhilza.com/wp-content/uploads/2011/12/al-infithar-1-3.png
“apabila langit terbelah’dan bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap ”.[28]

Kiamat ada dua yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil. Seperti kematian , dan bencana alam.
Kiamat kubra adalah hancurnya alam semesta beserta isinya.
Iman kepada hari akhir mencakup iman kepada:
1.      Tanda-tanda hari akhir
2.      Tiupan sangkakala dan kematian manusia
3.      Alam barzah: kenikmatan dan siksa didalamnya
4.      Kiamat dan bangkitnya manusia dari kubur
5.      Mahsyar (tempat kumpul manusia)
6.      ‘ardh (menghadap allah)
7.      Kitab catatan amal
8.      Shirat (titian diatas neraka)
9.      Haudh (telaga)
10.  Syafaat (pertolongan allah)
11.  Surga dan neraka.
Al qur’an sangat memperhatikan iman kepada hari akhir.  Diantara perhatian tersebut adalah:
a.       Al qur’an selalu mengaitkan iman kepada allah dengan iman kepada hari akhir.
b.      Al qur’an memberikan nama yang macam-macam kepada hari akhir, misalnya al haqqoh (yang benar-benar terjadi), al-qiyamah (hari berbangkit), al-waqiah ( yang benar terjadi), yaumuddin (hari pembalasan), yaumul hisab (hari perhitungan), yaumul khasroh (hari penyesalan), yaumul jami’ (hari berkumpul), yaumul khurj (hari keluar dari kubur), yaumut tanad (hari saling memanggil), dan yaumul khulud (hari kekekalan).[29]
Iman kepada hari akhir dapat membangkitkanmanusia untuk beramal shalih karena amal shalih banyak dikaitkan dengan iman kepada hari akhir.
Hikmah iman kepada hari akhir
1.      Tidak akan meniru pola hidup orang kafir
Allah sudah pemperingatkan kita agar tiak meniru pola hidup orang kafir. Sebagai mana yang tertera dalam al qur’an surat ali imron ayat 196-197
“janganlah sekali-sekali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak didalam negri. Itu hayalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka adalah jahanam, dan jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya”
2.      Selalu beramal saleh dam meningkatkan ketakwaan.
Oarangyang beriman kepada hari akhir yakin dan berharap bertemu dengan allah, maka ia akan berusaha selalu beramal saleh.
3.      Selalu berbuat baik dan benar
4.      Mau berjihad dijalan allah dengan jiwa dan harta
5.      Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq
6.      Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah[30]
2.      Iman kepada qada’ dan qadar
Artinya pembenaran/penerimaan yang pasti bahwa allah telah mennentukan segala sesuatu yang terjadi pada makhlukNya. Tidak ada orang yang tahu bagaimana takdirnya. Oleh karena itu, iman kepada takdir membuat orang tersebut berusaha mencari takdir yang baik, memperkuat tawakal, dan bersabar ketika mendapat musibah, juga bersyukur saat mendapat nikmat.[31]
 Qadha yaitu kepastian yang datangnya dari allah SWT terhadap sesuatu dari zaman azali, yaitu sejak zaman sesuatu itu belum terjadi. Manusia punya rencana tetapi allah yang menentukan. Ketentuan allah tersebut adalah mutlak, tidak ada campurtangan siapapun. Olah karena itu manusia harus mau dan ikhlas menerima kenyataan.
Qadar yaitu ketentuan-ketentuan allah SWT yang telah berlaku bagi setiap makhluk sesuai dengan ukuran yangtelah dipastikan allah dari zaman azali.
Hikmah beriman kepada qada’ dan qadar
1.      Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
2.      Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
3.      Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
4.      Menenangkan jiwa[32]

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Penyusunan rukun iman yang terdapat dalam ayat-ayat dan hadist-hadist memiliki banyak hikmahnya.
a.    Beriman kepada Allah yang bermakna sebagai dasar (asas), maka rukun-rukun yang lain akan mengikutinya.
b.    Beriman kepada para malaikat dan rasul-Nya, mempunyai makna bahwa para malaikat dan rasul adalah perantara antara Allah dan makhluk-nya dalam menyampaikan risalah-Nya. Para malaikat menyampaikan wahyu kepada para rasul, sedangkan para rasul menyampaikan (mendakwahkannya) kepada umat manusia.
c.    Beriman kepada kitab-kitab-Nya, maknanya kitab-kitab Allah adalah hujjah dan rujukan yang diturunkan kepada para rasul oleh malaikat sebagai penjelas untuk menghukumi permasalahan manusia yang mana mereka berselisih padanya.
d.   Beriman kepada hari akhir,  di karenakan hari akhir adalah sebagai balasan dari segala perbuatankita serta hasil beriman kepada Allah, malaikat-Nya,kitab-kitabNya, serta rasul-rasulNya. Allah menunjukkan keadilan-Nya antara orang-orang yang dzalim dan yang terdzalimi serta menegakkan keadilan diantara manusia.
e.    Beriman kepada Qada dan Qadar  (yang baik dan yang buruk ), keutamaannya adalah utuk melindungi kaum muslimin terhadap amalan-amalan mereka, menjadikannya sebab-sebab yang bermanfaat.
Sebagai penjelas bahwasannya tidak ada pertentangan antara syariat Allah yang mana para rasul diutus serta di turunkannya kitab kitab kepada mereka dengan qada dan qadar-Nya.
B.     Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami harap dapat menambah sedikit wawasan dan meningkatkan iman kita. Makalah yang masih jauh dari sempurna tentu mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah makalah selanjutnya. Semoga Allah meridhai segala usaha kita. Amin.




DAFTAR PUSTAKA
http//m.pustaka.abatasa.co.i/pustaka/detail/hikmah/allsub.
http//mendalamiislam.blogspot.co,id/p/iman-kepada-hari-kiamat.
http//beritaislam.mywapblok.com
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 1988. Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Bogor : Pustaka Imam Asy Syafi’i.
Mashur,Kahar. 1988. Membina Islam dan Iman. Jakarta : Kalam Mulia.
Ristianto, Sugeng. 2010. Tauhid Kunci Surga yang Diremehkan. Semarang : RaSAIL Media Group.




[1] Kahar Masyhur,Membina Islam dan Iman,Kalam Mulia,Jakarta,1988, hlm 49
[2] HR. Muslim No. 8
[3] Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, hlm 145
[4] Ibid ; loc. cit
[5] Sugeng Ristiyanto,Tauhid Kunci Surga yang Diremehkan,RaSAIL Media Group,Semarang,2010, hlm 113
[6] Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah hlm 223
[7] HR Al Bukhari (no. 3207, 3887)
[8] Sugeng Ristiyanto,op.cit hlm115
[9] HR Ahmad (I/460)
[10] Syarah ‘Aqidah,Op.cit, hlm 226
[11] Lihat QS al anbiyaa’ ; 19-20
[12] Sugeng Ristiyanto,op.cit, hlm 117
[13] Syarah ‘aqidah hlm 229
[14] Sugeng Ristiyanto, loc.cit
[15] Syarah ‘aqidah,loc.cit
[16] Ibid, hlm 230
[17] Sugeng Ristiyanto,op.cit, hlm 118
[18] Ibid, hlm 120
[19] Ibid, loc.cit.
[20] Ibid, loc.cit.
[21] Kahar masyhur ,op.cit hlm 402
[22] Syarah aqidah,op.cit hlm 238
[23] Ibid, hlm 239
[24] Ibid, hlm 241
[25] Syarah aqidah, op.cit hlm 241-243
[26] Sugeng ristiyanto, op.cit hlm 122
[27] http//mendalami islam.blogspoy.co.id/p/iman-kepada-hari-kiamat.
[28] http//mendalamiislam.blogspot.co,id/p/iman-kepada-hari-kiamat
[29] Sugeng Ristiyanto,op.cit, hlm 123
[30] http//m.pustaka.abatasa.co.i/pustaka/detail/hikmah/allsub.
[31]Sugeng Ristiyanto,op.cit, hlm 125
[32] http//beritaislam.mywapblok.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar