MAKNA
IMAN DAN NAIK TURUNNYA IMAN
MAKALAH
Disusun
guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah :
Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu
: Dr. Soeparyo, M.Ag.
Disusun
Oleh :
Hidayatur Rokhmah (1503056070)
Alicia Indah Ardiani (1503056081)
Linda Nur Chabibah (1503056090)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) WALISOSNGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Keimanan
kepada Allah SWT itu merupakan hubungan yang semulia-mulianya antar manusia
dengan dzat yang Maha menciptakannya. Sebabnya yang sedemikian ini ialah karena
manusia adalah semulia-mulia makhluk tuhan yang menetap diatas permukaan bumi,
sedang semulia-mulia yang ada didalam tubuh manusia itu ialah hatinya dan
semulia-mulia sifat yang ada didalam hati itu adalah keimanan.
Keimanan
itu bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah saja ataupun
semacam keyakinan dalam hati belaka, tetapi keimanan yang sebenar-benarnya adalah
merupakan suatu akidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani
dan dari situ akan muncul pulalah bekas-bekas atau kesan-kesannya, sebagiamana
munculnya cahaya yang disorotkan oleh matahari dan juga sebagimana semerbaknya
bau harum yang disemarakkan oleh setangkai bunga mawar[1].
Bagi
sebagian orang, beriman kepada Allah SWT kadang sudah merasa cukup. Apapun yang dilakukannya,
iman yang ada dirinya tidak akan pernah luntur. Sesungguhnya hal tersebut tidaklah
benar. Iman yang ada pada hati seseorang dapat luntur, atau bahkan hilang, jika orang tersebut tidak menjaganya.
Iman yang
ada dalam hati kita mengalami fluktuasi. Iman tersebut bisa bertambah kuat,
namun juga dapat terkikis tanpa kita sadari. Naik turunnya iman yang kita
miliki tergantung kepada diri kita sendiri dalam menjaganya. Sebagai seorang
muslim, tentunya kita menginginkan agar iman yang kita miliki tidak berkurang,
tapi justru bertambah kuat. Karenanya, kita harus mengetahui apa saja yang
mempengaruhi naik turunnya kadar keimanan dalam diri kita.
II.
RUMUSAN
MASALAH
Makalah yang berjudul “Makna Iman dan
Naik Turunnya Iman” mengangkat suatu permasalahan yaitu :
A. Apa Arti dan Makna Iman ?
B. Apa Saja yang Mendukung Naiknya Iman
Seseorang ?
C. Apa Saja yang Menjadikan Iman Seseorang
Menurun ?
D. Apa Solusi untuk Mengatasi Menurunnya
Iman ?
E. Bagaimana Cara Memelihara Iman ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Apa Arti dan Makna Iman ?
Definisi
iman menurut para jumhur ulama.
Kata
iman diambil dari bahasa arab yaitu masdar dari arti kata aamana- yu’minu[2]yang artinya percaya atau
mempercayai sesuatu.[3] Menurut istilah membenarkan
dengan hati, mengikrarkan dengan lisan
dan mengamalkan dengan anggota badan.
Arti iman
dalam Alqur’an adalah memebenarkan dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT
mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-Nya dengan kebenaran yang
nyata dan petunjuk yang jelas.
Arti iman menurut hadist
Yang artinya “ Dalil ini adalah jawaban Rosulullah
SAW. Ketika jibril bertanya tentang iman, Rasulullah berkata : Mempercayai
Allah dan malaikatNya dan kitab-kitabNya dan utusanNya dan hari akhir dan
percaya qadha pilihanNya dan yang ditetapkanNya[4]”.
Makna iman
Iman
adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan
dengan anggota badan ( mengerjakan rukun-rukunnya yang akan bertambah dengan
ketaqwaan dan berkurang dengan maksiat)[5]
"Membenarkan dengan hati"
maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah.
"Mengikrarkan dengan
lisan" maksudnya, mengucapkan dua kalimat
syahadat, syahadat "Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan
Rasulullah" (Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah).
"Mengamalkan dengan anggota
badan" maksudnya, hati mengamalkan dalam
bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk
ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya. Kaum salaf menjadikan amal termasuk
dalam pengertian iman.[6]
B.
Apa Saja yang Mendukung Naiknya Iman Seseorang ?
1.
Meyakini rukun-rukun iman dengan sepenuh hati (terdapat pada QS. Al-mudastir : 31)
2.
Mengingat, membaca dan mendengarkan ayat-ayat
Allah (terdapat
pada QS. Al-anfal : 2)
3.
Menjalankan kewajiban-kewajiban yang disyariatkan (terdapat pada QS. Al-anfal : 3-4)
Selain itu, hal yang dapat kita lakukan agar kadar keimanan dapat
bertambah adalah : belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari Al-quran
dan As-sunah, merenungi ayat-ayat kauniyah, berusaha bersungguh-sungguh
mengerjakan amal shalih. Syeikh Abdurrahman As-sa’di rahimahulah menyatakan, “ Diantara sebab dan
faktor pendorong keimanan adalah tafakur kepada alam semesta berupa penciptaan
langit dan bumi serta makhluk-makhluk penghuninya dan meneliti diri manusia itu
sendiri beserta sifat-sifat yang dimiliki. Ini semua adalah faktor pendorong
yang kuat untuk meningkatkna iman”[9].
Sya ikh Muhammad bin Shalih al-Utsmani rahimahullah pernah menuturkan,
“Diantara sebab pertambahn iman adalah melakukan ketaatan. Sebab iman akan
bertambah sesuai dengan bagusnya pelaksanaan, jenis dan banyaknya amalan.
Semakin baik amalan, semakin besar penambahan iman dan bagusnya pelaksanaan ada
dengan sebab ikhlas dan mutaba,ah (mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam). Sedangkan jenis amalan, maka yang wajib lebih utama dari yang sunnah
dan sebagian amal ketaatan lebih ditekankan dan utama dari yang lainnya. Semakin
utama ketaatan tersebut, maka semakin besar juga penambahan imannya. Adapun
banyak amalan, maka akan menambah keimanan, sebab amalan termasuk bagian iman.
Sehingga pasti iman bertambah dengan bertambahnya amalan”.
C.
Apa Saja yang Menjadikan Iman Seseorang Menurun ?
Dan iman
seseorang akan menurun jika melakukan kemaksiatan dan hal-hal yang bisa
menurunkan iman seseorang diantaranya:
1. Menolak untuk beribadah kepada Allah
(terdapat pada QS. An-Nisa : 172)
2. Berbuat sombong
3. Berbuat zina
4. Mencuri
5. Meminum khamr
D.
Apa Solusi untuk Mengatasi Menurunnya Iman ?
sebab yang dapat melemahkan iman diantaranya
maksiat, maka kita harus membentuknya dengan cara:
1.
Membenarkan yang ditetapkan dalam hati berdasarkan ilmu.
2.
Beramal didalam hati dengan cara berdzikir terutama
memahami akan ayat-ayatNya yang mengandung janji dan ancamanNya.
3.
Mengucapkan melalui lidah dengan cara banyak
berdzikir, mengucapkan kebenaran, berdakwah di jalan
Allah, memerintahkan kebaikan, melarang kemunkaran, belajar dan mengajarkan
ilmu, berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan sabar.
4.
Beamal melalui badan dengan cara melaksanakan
rukun islam, jihad di jalan Allah melalui harta dan jiwa, mencurahkan jiwa
untuk melaksanakan perintah Allah, serta bergaul dengan orang-orang yang
shaleh.
E.
Bagaimana Cara Memelihara Iman ?
Cara memelihara iman dapat dilakukan dengan
beberapa hal berikut ini :
1. Mengingat kehidupan akhirat
2. Terus berdzikir
3. Selalu beramal sholeh
4. Membaca Al-qur’an setiap hari
5. Sholat tepat waktu
6. Sering menghadiri majlis ta’lim
7. Berteman dengan orang sholeh
8. Selalu intropeksi diri
IV.
KESIMPULAN
Iman
adalah membenarkan dalam hati, mengikarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
anggota badan. Keimanan seseorang harus
dipelihara karena kadar iman tersebut dapat bertambah juga dapat berkurang.
Banyak hal yang dapat dilakukan agar keimanan tersebut dapat bertambah, salah
satunya amar ma’ruf nahi munkar yaitu berbuat kebaikan dan mencegah pada keburukan.
Keimanan seseorang juga dapat berkurang jika
seseorang itu tidak mau beribadah kepada Allah, dzat yang Maha Menciptakan
segala sesuatu yang ada di bumi ini. Untuk itu sudah selayaknya sebagai hamba
Allah harus memelihara kadar keimanan yang telah dimiliki diantaranya adalah
sholat tepat waktu dan lain sebagainya.
V.
PENUTUP
Demikian
makalah yang berjudul “ Makna Iman dan
Naik Turunnya Iman”, semoga dengan dibuatnya makalah ini bisa bermanfaat.
Apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam pembuatan makalah, penulis
memohon maaf.
DAFTAR
PUSTAKA
Imam
Zarkarsyi, Tauhid untuk kelas 5, Ponorogo
: Darusslam press.
Sayid Sabiq, 1996, Aqidah Islam, Bandung : CV.Diponegoro.
Shahih Imam Muslim, Kitabul Iman, Beirut : Darul Fikr.
Syeikh Muhammad Ma’sum Bin Ali, Al- Amstilah At-Tasrifiyah, Surabaya :
Salim Nabhan.
Tim Penetap dan Pemelihara, 2008, Munjid Fillughoh Wal A’lam, Beirut :
Darel-Machieq Sarl.
Ustadz
Kholid Syamhudi, “Arti dan Makna Iman”, www.muslim.or.id,
diakses pada tanggal 9 september 2015.
[1] Sayid Sabiq, Aqidah Islam,
(Bandung : CV.Diponegoro, 1996), hal. 123.
[2] Syeikh Muhammad Ma’sum Bin Ali, Al-
Amstilah At-Tasrifiyah, (Surabaya : Salim Nabhan), hal. 18.
[3]Tim Penetap dan Pemelihara, Munjid
Fillughoh Wal A’lam, (Beirut : Darel-Machieq Sarl, 2008), hal. 18.
[4] Shahih Imam Muslim, Kitabul
Iman, (Beirut : Darul Fikr), hal. 37.
[5] Imam Zarkarsyi, Tauhid untuk
Kelas 5, (Ponorogo : Darusslam Pres), hal. 7.
[6]
Ustadz Kholid Syamhudi, “Arti dan Makna Iman”, www.muslim.or.id, diakses
pada tanggal 9 september 2015.
[7] Imam Zarkarsyi, Tauhid untuk
kelas 5, (Ponorogo : Darusslam press), hal. 7.
[8] Shahih Imam Muslim, Kitabul
Iman, (Beirut : Darul Fikr), hal. 69.
[9] At-Taudhih Wa Al Bayan
Lisyajarat Al Iman, hal. 31
Blackjack 1,2,3 and 4 (Multi-player) Casino | JTGHub
BalasHapusBlackjack 1,2,3 and 4 (Multi-player) 순천 출장마사지 Casino · 상주 출장샵 JTG · JTG · Blackjack 의정부 출장마사지 · 충주 출장안마 Blackjack · Play Blackjack · Blackjack · Video Poker · 성남 출장샵 Table Games.